Brother In Law Optimistis dengan Musik Sawah
Jum'at, 8 Juli 2011 - 15:47 wib
Elang Riki Yanuar - Okezone
Brother In Law (Foto: Elang Riki Yanuar/okezone)
JAKARTA - Brother In Law (BIL) merilis mini album. Band yang didirikan karena hubungan saudara ipar itu optimistis membawakan musik sawah (menggabungkan musik tradisional memakai alat modern).
BIL diisi oleh musisi yang sudah berpengalaman di bidang musik seperti Gilang Ramadhan, Ikang Fawzi, dan Eky Soekarno. BIL didirikan karena mereka punya hubungan saudara ipar. Ikang menikah dengan Marissa Haque, Ekki menikahi Soraya Haque, dan Gilang menikah dengan Shahnaz Haque. Tadi malam, para istri personel BIL tampak turut hadir menemani.
BIL memberikan penampilan terbaiknya saat show case didepan para wartawan dan tamu undangan. Beberapa lagu milik BIL seperti Marry Me, Hatiku Hancur dan Preman (lagu daur ulang milik Ikang Fawzi) dibawakan secara apik.
Gilang pun memberikan permainan drum yang memukau penonton dengan musik sawah ala BIL. Musik sawah untuk daerah Aceh, Sunda dan Papua dimainkan Gilang dengan berbeda irama. Banyak penonton terkagum-kagum dengan permainan lincah Gilang.
“Intinya kita cari musik yang fresh. Tantangan umur segini ya selain main musik tentu ada banyak misi lain. Kami enggak menciptakan lagu, tapi bikin musik,” tutur Gilang usai turun dari panggung di Bentara Budaya Jakarta, Kamis (7/7/2011) malam.
Gilang (48), Ikang (51), dan Ekki (49) memang tak lagi muda. Tapi semangat bermusik terus mereka kibarkan. BIL selalu optimistis selama perjalanannya membuat musik yang didukung oleh industri.
“Sebenarnya bukan baru kali ini tercetus. Kita sudah 10 tahun lalu main bareng. Memang prosesnya lama sehingga baru sekarang membuat mini album. Bagi kita main musik itu fun dan yang penting kita bermain musik sesuai hati kita,” lanjut Ekki.
”Kita tetap optimistis dengan musik yang berbeda, dengan musik sawah yang kita sebut ini. Bagi kita, ini musik yang bermatabat. Musik kita dikonsep dengan matang, tapi tetap gampang dicerna,” timpal Gilang.(tre)