Marissa Haque & Ikang Fawzi: Cegah Pelecehan Seksual seperti Pernah Terjadi pada Penyanyi Muda “WM”
September 19th, 2011
Subhanallah, saya jujur senang membaca blog dari alamat: http://ucokeren.blogdetik.com/pakai-rok-mini-kebanggaan-atau-masalah/
Kalau bukan kita yang mengingatkan suadari dan anak-cucu kita…yah siapa lagi???
Doa ikhlasku,
Marissa
Pakai Rok Mini, Kebanggaan atau Masalah?
CelotehKu Tagged demo jakarta, korban pemerkosaan, pakaian seksi, rok mini September 19th, 2011
Kemaren sampai pagi ini ngeliat berita masih menayangkan tentang demo puluhan perempuan dengan
mengenakan rok mini menggelar aksi di Bundaran Hotel Indonesia,
Jakarta Pusat. Aksi demo ini didasari oleh pernyataan Gubernur Fauzi
Bowo yang katanya menyudutkan si korban pemerkosaan.
“Bayangkan
saja kalau orang naik mikrolet, orang yang duduk di depannya pakai rok
mini. Agak gerah juga, kan? Kalau orang naik motor pakai celana
pendek, ketat lagi, bayangin aja. Itu yang ikut di belakangnya, bisa
goyang-goyang,” kata Foke.
Memang pernyataan
sang gubernur rawan salah tafsir. Jika dilihat dari sudut pandang
laki-laki ya mungkin begitu adanya karena kebanyakan pasti akan gerah
melihat seorang perempuan yang memakai rok mini kecuali yang imannya
kuat sekali. Tapi, jika dilihat dari sudut pandang perempuan mungkin aja
mereka nyantai aja kok make rok mini dan mungkin lagi ini akan
menjadi suatu kebanggaan tersendiri bagi perempuan padahal ini bisa
menjadi bumerang karena perempuan yang senang memakai rok mini di
tempat umum otomatis akan memamerkan pahanya dan bisa jadi korban
kejahatan.
Saya
teringat kata-kata bang napi klo kejahatan bisa terjadi karena adanya
kesempatan. Mungkin ini juga yang terjadi pada korban pemerkosaan yang
memakai rok mini. Oknum pelaku alias si sopir pasti dapet kesempatan
dan peluang memperkosa si korban yang bisa jadi diakibatkan karena
pelaku terpancing oleh pakaian korban yang make rok mini plus suasana
sepi yang mendukung aksi pelaku melancarkan kejahatan.
Dalam aksi demo itu mereka
membawa poster dan spanduk besar dalam kegiatan yang cukup menyita
perhatian pengguna jalan itu. Spanduk besar yang dibawa salah satunya
bertuliskan ‘Jangan salahkan baju kami. Hukum si pemerkosa’. Ya,
pastilah bukan baju si perempuan yang salah, tapi si perempuan yang
salah pake baju, hehe. Wajarlah jika perkataan teman saya yang sering
jalan-jalan benar adanya kalau dia sekarang lebih banyak melihat paha
perempuan daripada paha ayam. (baca: Memang susah menghindari tontonan aurat wanita)
Korban
pemerkosaan pastilah akan dihukum. Tapi, apakah perempuan yang senang
pakai rok mini dan mengumbar aurat depan umum yang bisa saja memancing
tindak kejahatan yang merugikan dirinya bisa dihukum? Pastilah tidak
karena kita hidup di negara yang katanya sudah menganut prinsip
kebebasan. Seperti perkataan salah seorang demonstran yang juga produser
film, Nia Dinata kalau perempuan Indonesia
harus dibebaskan memakai apa saja yang dia mau. “Mereka harus
berpakaian sesuai karakter pribadinya,” kata dia. Jadi,
seorang perempuan yang senang memakai rok mini dan mungkin itu sesuai
dengan karakter pribadinya akan menjadi suatu kebanggaan tersendiri
yang bisa saja memancing masalah besar bagi sang perempuan. Kata
nenekku sih lebih baik mencegah daripada mengobati, upzz